Batu Rumah Sang Hantu

Dan kita sering mendengar hal tersebut bukan ? semisal penghuni ghaib sebuah pohon besar , yang nyatanya bagi kita adalah tempat yang menyeramkan , apalag jika di malam hari, mana mau kita untuk tinggal dan tentu saja hal itu akan membuat kita takut,belum lagi hawa dingin yang di tebarkan malam serta takut akan adanya binatang buas yang lewat, he he bisa – bisa lewatlah nyawa kita, he he nggak percaya ? cobalah ! dan jika ada seekor ular besar yang lewat , bukan tidak mungkin kita akan di mangsanya, mengerikan !
Batu Rumah Sang Hantu, Lokasi para makhluk ghaib memang tak dapat kita tentukan, di manapun ia mau maka di situlah ia bertempat tinggal .ya , kadang aneh hal yang tak kita anggap layak untuk di tempati oleh kita sebagai manusia , eh nyatanya untuk makhluk ghaib seakan tempat tersebut merupakan tempat yang enak untuk di tempati.

Penghuni ghaib batu 

Nggak tahulah, batu besar itu di namakan batu aseupan , atau mungkin bentuk batu tersebut memang mirip Aseupan ( Bahasa sunda ) alat penutup saat kita menanak nasi, yang kala dulu populer dan banyak di gunakan.
Lalu , ada apa dengan batu aseupan tersebut ? lha wong itu hanya sekedar batu, sama dan nggak ada bedanya dengan batu – batu lainnya ? ya, inilah kenyataannya , batu aseupan tersebut di percaya di huni dan sebagai tempat mkahluk ghaib berada  !
Ya, dan itu karenanya  para warga yang melewatinya ada sebagian yang seperti melewati seorang manusia, ya, katanya saling menghormati, yaitu dengan memberi tanda ataupun dengan permissi saat melewati batu aseupan yang besar tersebut, ya, jika sekarang mungkin akan di bilang klenik dan kuno, tapi itu dulu, mari lanjutkan !

Penghuni batu angker

Sesuatu akan di percaya , jika saja ada salah atu bukti nyata atau di rasakan seorang manusia, mewakili kenyataan dari keangkeran akan sebuah tempat yang di anggap berhantu, jika tidak , tentu akan di anggap sebagai bualan semata bukan ?
Dan, keberadaan penghuni ghaib batu aseupan tersebut di alami kunen, yang pada saat itu masih bocah, dan di bawah batu aseupan tersebut mengalir sungai cibudug , he he aneh juga ya, budug artinya penyakit di asosiasikan penyakit gatal , nah , hal itu juga nggak di ketahui secara pasti , tetapi ada anggapan , mungkin saja karena ada yang pernah mengalami mandi di sungai tersebut  lalu ia terkena penyakit, walau nggak pasti tetapi mungkin agak sedikit nyambung !
Mari kita lanjutkan ceritanya sobat ! Seperti kebnyakan bocah lainnya, Kunen pun suka mandi dan berenang di kali cibudug tersebut, namanya anak kecil kadang nggak tahu di waktu, asyik saja ia berenang , dan aneh , nggak seperti nama kali tersebut, anak – anak yang biasa mandi di sana pun nggak terkena gatal, he he mungkin sudah terbiasa ya ?
Dan, jug a nggak ada hal yang aneh selama mereka mandi , hanya aliran air yang membuat mereka bergembira dan berpesta pora, mandi sepuasnya, he he nggak bayar lagi, kaya di kolam renang , ini mah gratis kok , sepuasnya !

Hal Aneh 

Tetapi , pada suatu hari ada hal yang aneh yang kunen kecil rasakan, apa ya ? Kunen kecil seakan merasakan ia bukan berada di sebuah sungai, walah ! lantas ? ya, yang kunen rasakan sepertinya ia berada di alam lain, ya , ia sadari itu sebab saat ia mandi bareng teman – temannya, lhaa, teman – temannya seperti nggak melihatnya, masa iya ya ?
Ya, faktanya, ia bertanya, berteriak dan juga memegang teman – temannya, mereka nggak merespon apa – apa , itu yang membuat kunen kecil mengeryitkan dahinya, nggak mengerti , apalagi bagi ia yang hanya seorang anak kecil , nggak tahu ini dan itu tentang alam ghaib, ia hanya dapat merasakannya saja tanpa tahu , mengapa bisa seperti itu ?
Dan saat ia kebingungan tiba – tiba kunen melihat ada seorang anak kecil , tapi ia nggak ngerti , siapa dia dan orang mana  ? rasanya ia tak mengenal anak kecil asing tersebut di kampungnya, ya , kunen pasti kenal anak – anak kecil di kampungnya, tetapi anak kecil ini nggak ia kenal sama sekali !
Dan juga ia merasa takut, he he sebabnya anak kecil yang ia lihat itu aneh ! ia gemetar dan takut, ya anak kecil tersebut mempunyai sorot mata yang tajam bersemu merah, juga rambutnya yang berdiri tegak keatas seperti jara, rasanya ia berteriak pada teman – temannya yang asyik saja mandi seperti nggak mendengar suara teriakan Kunen.
Anak kecil asing itu memandangnya, ia berkata “ Kalian nggak sopan, seenaknya saja menendang dan menindihku, kalian jahat ! katanya. Kunen memandangnya sambil ketakutan, “ Lihatlah kawanmu, mereka seenaknya melompat dan mengenai kepalaku tanpa kesopanan , kata si anak asing tersebut.
Ya, kunen lihat, teman – temannya melompat dari atas jembatan dan mengenai kepala anak asing tersebut, kunen hanya bertanya pada dirinya sendiri” Mengapa teman – temannya nggak ngelihat ada anak kecil di bawahnya, sungguh kunen nggak mengerti, dan ia lihat teman – temannya eselesai mandi dan pulang , sekali lagi ia heran , mereka tak mengajaknya pulang , sama seperti tadi , mereka seakan nggak melihat ada dirinya di sana, lalu kali pun sepi , kunen juga naik ke atas kali dan berniat untuk pulang.

Pertemanan  ghaib

Tetapi ia berhenti, saat anak kecil asing itu meemegang tangannya, ia menatap kunen dan berkata “ he manusia, maukah kau jadi temanku ? kunen takut sekali, yang ada di pikirannya adalah  “ Mana mau berteman , lha melihatnya juga ia ngerasa ketakutan, lalu anak kecil asing itu berkata lagi “ Ya, pulanglah sekarang, pikirkanlah, esok ke sini lagi dan bermai n denganku ! katanya. Tanpa mengindahkan perkataan anak kecil asing itu, kunen buru – buru pergi .
Tetapi apa yang terjadi, hari demi hari , bayangan anak kecil asing itu seakan menguntitnya, dan pernah suatu hari ia mendatangi kunen, lalu apa yang orang katakan, terutama orang tuanya ? kunen di katakan sakit, dan orang tuanya khawatir karena melihat kunen seperti ngomong sendiri, padahal kenyataannya, kunen berbicara dengan anak kecil penghuni batu aseupan yang ghaib dan tak terlihat oleh orang lain.
Dan akhirnya karena terbiasa , kunen berteman dengan si makhluk ghaib tersebut, mandi bersama di kali dan sekarang nggak takut lagi, ia hanya tertawa kala teman – temannya mandi dan nggak melihat dirinya dan anak kecil ghaib tersebut, ya kunen sekarang berteman, setelah puas bermain mereka berpisah, kunen menuju rumahnya sementara si anak kecil ghaib menuju batu aseupan yang katanya itulah rumahnya,.
Dan pada suatu kkesempatan, anak kecil ghaib tersebut mengajak kunen kecil untuk singgah ke rumahnya, ya kunen nggak takut lagi , ia dan anak kecil ghaib tersebut menuju batu aseupan sebagai rumah si anak kecil ghiab tersebut.
Nah !  aneh lagi, rasanya nggak habis pikir menurut kunen, ia pun bertanya , mana bisa masuk pada batu tersebut . anak kecil ghaib tersebut memegangnya dan memasuki batu tersebut layaknya memasuki rumah, kunen pun merasakan seakan akan ia masuk rumah , menembus batu aseupan yang besar tersebut, aneh !
Lalu apa yang kunen lihat di dalam rumah anak kecil ghaib tersebut ?
Baca terus ceritanya ! ya, kunen belum sempat pikirkan , mengapa itu dapat terjadi ?  ya  ia juga ingat saat berenang di kali, ia tak merasakan rasa pengap dan sesak saat anak ghaib ini membawanya ke dalam air, sama seperti ia berada di darat , bernapas seperti biasa , aneh memang !
Ayo , aku tunjukan tempat tidurku  ! kunen medengar anak ghaib itu berbica , iapun ikuti apa yang di katakan anak ghaib terebut, ya, memasuki kamarnya, ya biasa , ada pembaringan dan ia nampak tiduran , ayo tidurlah ! ajaknya. Tetapi Kunen agak takut , bagaimana jika ia nggak dapat keluar dari dalam batu , apa yang akan terjadi ?

Nggak ia sadari , ia sudah berada di luar batu besar tersebut, dan ia bergegas pulang , keanehan yang ia alami dan rasakan ia simpan, dan kunen sampai rumahnya , taklala orangtuanya menyambutnya gembira “ Darimana saja Nen,wong tak cari keliling kampung nggak ketemu juga “ kata orang tuanya, “ ah , biasa ,main mak , nggak apa – apa aku hanya ingin tidur “ jawab Kunen dan tanpa menunggu jawaban ia masuk kamar dan tidur walau menyisakan rasa heran dan penasaran akan apa yang terjadi dengan dirinya, tetapi ia sekarang tidur pulas, ya mungkin esok lusa akan ada jawabannya 

Komentar